Mintzberg
(1990: 179) mengemukakan tentang manajemen strategik sebagai
berikut:
Strategic management is a quickly
developing field of study that has emerged in response to this environment of
increasing turbulence. This field of study looks at the corporation as awhole
and attemps to explain why some firms develop and thrive while others stagnate
and go bankrupt. The distinguishing characteristic of strategic management is
its emphasis on strategic decision making.
David (2006: 5) mendefinisikan manajemen strategik
sebagai seni dan ilmu untuk merumuskan, mengimplementasi, dan mengevaluasi
keputusan strategik lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai
tujuannya.
Robson (1997: 3) dalam mendefinisikan manajemen
strategik lebih peduli sebagai:
a decision making process (often called planning)
and a product (often called a strategy). There are many ways of thinking about
both the product and the process. The thinking about both is often called
strategic management.
Istilah manajemen strategik dalam buku teks digunakan
secara umum dalam bidang akademik, sedangkan istilah perencanaan strategis
lebih sering digunakan dalam dunia bisnis. Istilah manajemen strategik biasa
diasosiasikan dengan tahap formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi,
sedangkan perencanaan strategis hanya mengacu pada formulasi strategi.
Robson (1997: 45) menegaskan bahwa nilai perencanaan
bersifat mutlak. Baginya, kegagalan kita dalam perencanaan sama saja dengan kita
merencanakan untuk gagal "if we fail
to plan we plan to fail".
Berkenaan
dengan perencanaan strategik Castetter (1996: 38) mengemukakan
bahwa:
Planning is humanity's way of projecting
intensions. Because it deals with concepts of the future, problems requiring
imagination and choice, deliberate forethought, and atttainment by design, it
represent a most appealing and challenging endeavor. It is recognized as an
organization's most reliable way of realizing goals. It is the antithesis of
expediency, laissez-faire, and
indirection.
Dengan kata lain, melalui perencanaan strategik
terjadi upaya bagi pembentukan masa depan sistem.
Berdasarkan definisi serta uraian tentang manajemen
strategik yang dikemukakan di atas maka manajemen strategik dalam konteks ini dapat dipahami sebagai
proses manajemen terhadap strategi yang meliputi tahapan-tahapan perumusan,
pengimplementasian, dan pengevaluasiannya serta mempersiapkan serangkaian
langkah sebagai strategi alternatifnya yang didasarkan pada analisis untuk
menentukan faktor-faktor strategisnya, yang mana semua proses tersebut berjalan
di seluruh tingkatan hirarki dalam organisasi tersebut.
Ackoff (1970: 2-4) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah
proses pengambilan keputusan yang khusus. Ia mengemukakan kekhususannya
sebagai berikut:
(a) Planning is something we do in advance of
taking action, that is,it is anticipatory decision making; (b) Planning is
required when the future state that we desire involves a set of interdependent
decisions, that is, a system of decisions; and (c) Planning is a process
directed toward producting one or more future states that are desired and are
not expexted to occur unless something is done.
Manajemen
strategik muncul untuk mengatasi meningkatnya kompleksitas, hal-hal baru yang tak
terduga dan perubahan yang terjadi dengan cepat di masa depan.
Sementara strategi
merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama,
kebijakan-kebijakan, dan tindakan yang berurutan dari sebuah organisasi menjadi
sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang
efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Definisi tentang
strategi ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hax (1987) yang dikutip Robson
(1997: 4), dan Robson (1997: 5).
Definisi strategi juga dapat dikemukakan sebagai penetapan
langkah-langkah yang akan ditempuh melalui pengevalusian internal dan eksternal
yang melibatkan seluruh komponen organisasi termasuk personilnya untuk mencapai
keberlangsungan dan keunggulan organisasi.
Dalam perspektif manajemen strategik, strategi merupakan sebuah langkah dalam suatu
tindakan logis berkelanjutan yang menggerakkan sebuah organisasi dari suatu
yang tinggi tingkatannya yaitu pernyataan misi menjadi kinerja yang sukses
melalui manajer tingkat menengah dan bawah, para pegawai dalam sistem organisasi itu yang berada
di garis depan maupun belakang. Dalam organisasi besar, pada dasarnya ada empat
tingkatan strategi: korporasi, divisional, fungsional, dan operasional. Tetapi,
dalam organisasi kecil, pada dasarnya ada tingkatan strategi: korporasi,
fungsional, dan operasional.
Beberapa aspek penting pandangan tentang strategi yang
lebih baru dan berkembang yaitu: Strategi dapat diganti walaupun aspek
perencanaan harus tetap, Tahap perumusan dan pengimplementasian strategi saling
terkait, Gagasan strategik dapat timbul dari seluruh organisasi, dan Strategi
adalah sebuah proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar