Rabu, 07 Desember 2011

Konsep Dasar Management Strategik


Mintzberg (1990: 179) mengemukakan tentang manajemen strategik sebagai berikut:
Strategic management is a quickly developing field of study that has emerged in response to this environment of increasing turbulence. This field of study looks at the corporation as awhole and attemps to explain why some firms develop and thrive while others stagnate and go bankrupt. The distinguishing characteristic of strategic management is its emphasis on strategic decision making.
David (2006: 5) mendefinisikan manajemen strategik sebagai seni dan ilmu untuk merumuskan, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan strategik lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Robson (1997: 3) dalam mendefinisikan manajemen strategik lebih peduli sebagai:
 a decision making process (often called planning) and a product (often called a strategy). There are many ways of thinking about both the product and the process. The thinking about both is often called strategic management.

Istilah manajemen strategik dalam buku teks digunakan secara umum dalam bidang akademik, sedangkan istilah perencanaan strategis lebih sering digunakan dalam dunia bisnis. Istilah manajemen strategik biasa diasosiasikan dengan tahap formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi, sedangkan perencanaan strategis hanya mengacu pada formulasi strategi.
Robson (1997: 45) menegaskan bahwa nilai perencanaan bersifat mutlak. Baginya, kegagalan kita dalam perencanaan sama saja dengan kita merencanakan untuk gagal "if we fail to plan we plan to fail".
Berkenaan dengan perencanaan strategik Castetter (1996: 38) mengemukakan bahwa:
 Planning is humanity's way of projecting intensions. Because it deals with concepts of the future, problems requiring imagination and choice, deliberate forethought, and atttainment by design, it represent a most appealing and challenging endeavor. It is recognized as an organization's most reliable way of realizing goals. It is the antithesis of expediency, laissez-faire, and indirection.

Dengan kata lain, melalui perencanaan strategik terjadi upaya bagi pembentukan masa depan sistem.
Berdasarkan definisi serta uraian tentang manajemen strategik yang dikemukakan di atas maka manajemen strategik dalam konteks ini dapat dipahami sebagai proses manajemen terhadap strategi yang meliputi tahapan-tahapan perumusan, pengimplementasian, dan pengevaluasiannya serta mempersiapkan serangkaian langkah sebagai strategi alternatifnya yang didasarkan pada analisis untuk menentukan faktor-faktor strategisnya, yang mana semua proses tersebut berjalan di seluruh tingkatan hirarki dalam organisasi tersebut.
Ackoff (1970: 2-4) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses pengambilan keputusan yang khusus. Ia mengemukakan kekhususannya sebagai  berikut:
 (a) Planning is something we do in advance of taking action, that is,it is anticipatory decision making; (b) Planning is required when the future state that we desire involves a set of interdependent decisions, that is, a system of decisions; and (c) Planning is a process directed toward producting one or more future states that are desired and are not expexted to occur unless something is done.

Manajemen strategik muncul untuk mengatasi meningkatnya kompleksitas, hal-hal baru yang tak terduga dan perubahan yang terjadi dengan cepat di masa depan.
Sementara strategi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan tindakan yang berurutan dari sebuah organisasi menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Definisi tentang strategi ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hax (1987) yang dikutip Robson (1997: 4), dan Robson (1997: 5).
Definisi strategi juga dapat dikemukakan sebagai penetapan langkah-langkah yang akan ditempuh melalui pengevalusian internal dan eksternal yang melibatkan seluruh komponen organisasi termasuk personilnya untuk mencapai keberlangsungan dan keunggulan organisasi.
Dalam perspektif manajemen strategik, strategi merupakan sebuah langkah dalam suatu tindakan logis berkelanjutan yang menggerakkan sebuah organisasi dari suatu yang tinggi tingkatannya yaitu pernyataan misi menjadi kinerja yang sukses melalui manajer tingkat menengah dan bawah, para pegawai dalam sistem organisasi itu yang berada di garis depan maupun belakang. Dalam organisasi besar, pada dasarnya ada empat tingkatan strategi: korporasi, divisional, fungsional, dan operasional. Tetapi, dalam organisasi kecil, pada dasarnya ada tingkatan strategi: korporasi, fungsional, dan operasional.
 Beberapa aspek penting pandangan tentang strategi yang lebih baru dan berkembang yaitu: Strategi dapat diganti walaupun aspek perencanaan harus tetap, Tahap perumusan dan pengimplementasian strategi saling terkait, Gagasan strategik dapat timbul dari seluruh organisasi, dan Strategi adalah sebuah proses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONTRIBUSI PEMIKIRAN HUKUM NAHDLATUL ULAMA

Lembaga Bahtsul Masail ialah sebuah Lembaga yang berfungsi sebagai forum diskusi antara para ulama serta kaum intelektual guna membahas pe...