Jumat, 11 November 2011

Manajemen Kinerja


Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik itu tujuan perusahaan, pegawai atau pegawai maupun masyarakat. Meskipun demikian secara umum manajemen meliputi berbagai bidang yang sangat luas, antara lain manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen operasional, dan sebagainya.
Manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu bidang manajemen lebih terfokus pada kajian tentang masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja, di mana manajemen sumber daya manusia hanya mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu organisasi.
Manajamen kinerja (performance management) merupa-kan tahapan awal dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) organisasi. Perbaikan kinerja baik individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Sebab kinerja merupakan bagian penting dalam suatu perencanaan awal manajemen organisasi. Kinerja ini difokuskan pada misi dan tujuan awal yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Misi organisasi merupakan alasan utama mengapa organisasi tersebut didirikan. Sementara tujuan organisasi merupakan penyataan general tentang ambisi atau kemuan yang ingin dicapai.
Pada saat ini manajemen kinerja menjadi masalah yang sangat menonjol bagi kebanyakan organisasi. Pusat perhatian dalam manajemen kinerja organisasi adalah bagaimana kinerja individu maupun kelompok dalam suatu organisasi dapat meningkat. Dilihat dari pentingnya fungsi manajemen kinerja, maka dalam buku ini akan dibahas menajemen kinerja dan upaya-upaya meningkatkan kinerja organisasi.
Manajemen kinerja selalu berhubungan dengan sumber daya manusia. Dewasa ini manajemen sumber daya manusia telah menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak, baik yang berasal dari sektor swasta maupun sektor publik. Semua pihak mulai menyadari bahwa tanpa manajemen sumber daya manusia, maka sumber daya lainnya seperti mesin, material, modal dan sebagainya tidak akan berarti bagi kemajuan organisasi, sehingga tidak heran jika akhir-akhir ini organisasi mulai berusaha membenahi diri melalui manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas SDM-nya dengan seminar, pelatihan, lokakarya dan sejenisnya untuk mengkaji pengelolaan sumber daya manusia melalui manajemen yang baik. Besarnya investasi yang dilakukan di sektor sumber daya manusia tidak akan membawa hasil bagi pertumbuhan ekonomi tanpa disertai peningkatan kualitas SDM yang dibutuhkan dan sarana serta prasarana penunjang.
Manajemen sumber daya manusia ini dapat disoroti dari berbagai perspekif. Siagian (1994:2) mengemukakan enam perspektif atau pendekatan dalam menjelaskan tentang relevansi dan pentingnya manajemen sumber daya manusia. Keenam perspektif tersebut adalah:
Perspektif Politik; Dalam perspektif ini relevansi dan pentingnya manajemen sumber daya manusia bertitik tolak dari keyakinan bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, mulai dari level makro (negara) atau bahkan internasional hingga level mikro. Artinya tanpa manajemen sumber daya manusia yang handal, maka pengolahan dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya akan menjadi tidak efektif, efisien dan produktif, sehingga tidak mengherankan jika cita-cita, tujuan dan program organisasi yang telah dirumuskan dengan baik hanya akan menjadi impian yang tak pernah terwujud.
Perspektif Ekonomi; Dari sudut perspektif ekonomi, orang sering beranggapan bahwa pemahaman manajemen sumber daya manusia tidak lain karena untuk kepentingan ekonomi semata. Artinya manajemen sumber daya manusia lebih erat kaitannya dengan ekonomi, di mana manusia sering dipandang sebagai salah satu faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa oleh satuan-satuan ekonomi.
Perspektif Hukum; Dalam perspektif hukum, manajemen sumber daya manusia lebih dilihat dari sudut keseimbangan antara hak dan kewajiban dari organisasi dan anggota-anggotanya (pegawai). Dalam hal ini dituntut adanya kejelasan antara hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam organisasi. Apa yang menjadi hak pegawai akan menjadi kewajiban dari organisasi, begitupun sebaliknya.
Pegawai berhak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, kemampuan, keahlian, pendidikan, pengalam-an, gaji yang pantas, promosi, merupakan rangkaian hak-hak anggota, yang berarti menjadi kewajiban organisasi yang harus dipenuhi. Sedangkan organisasi berhak memperoleh kesetiaan, dedikasi, kehadiran yang konstan di tempat kerja, efisiensi kerja, efektivitas dan produktivitas kerja dari seluruh pegawai. Semuanya itu bisa menjadi jelas dan bisa diwujudkan melalui suatu sistem manajemen yang tepat.
Perspektif Sosio-Kultural; Terdapat dua alasan utama yang mendasari perspektif ini, yaitu: Pertama, manusia yang mempunyai harkat dan martabat tentunya menginginkan kehidupan yang lebih baik. Hal ini hanya bisa diwujudkan jika orang mempunyai pekerjaan tertentu, sehingga dia bisa berkarya untuk meningkatkan harkat dan martabatnya, karena saat ini orang bekerja tidak lagi semata-mata untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menghendaki diwujudkannya kebutuhan sosio-psikologis.
Kedua, pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis terikat pada norma-norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat di mana orang itu berada. Nilai-nilai itulah yang akan menentukan baik buruknya, wajar tidaknya, sekaligus menjadi barometer penilaian bagi seseorang. Sehingga untuk menyesuaikan unsur-unsur yang ada dalam organisasi dengan nilai-nilai di masyarakat dibutuhkan penanganan secara baik dan benar melalui manajemen sumber daya manusia.
Perspektif Administrasi; Dilihat dari perspektif adminis-trasi, manusia tanpa organisasi dan bantuan orang lain akan sulit untuk mewujudkan impian dan cita-citanya, sehingga mendorong manusia untuk senantiasa bekerja sama atau berorganisasi. Hal ini menunjukkan bahwa maju mundurnya suatu organisasi tergantung pada kemampuan organisasi itu untuk mengatur dan memanfaatkan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusianya, dengan lebih efisien, efektif dan produktif. Di sinilah letak relevansi dan pentingnya manajemen sumber daya manusia.
Perspektif Teknologi; Pentingnya manajemen sumber daya manusia juga tidak terlepas dari berbagai perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan demikian manusia diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk itu manusia perlu berbekal kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang sesuai, sehingga organisasi dituntut untuk dapat memanfaatkan berbagai kemajuan tersebut.
Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia atau pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi, karena semua kegiatan organisasi dalam mencapai misi dan tujuannya adalah sangat tergantung pada manusia yang mengelola organisasi tersebut.
Dengan adanya manajamen sumber daya manusia yang baik dalam mengelola unsur manusia dengan segala potensi-nya, maka akan diperoleh sumber daya manusia yang puas (statisfied) dan memuaskan (statisfactory) bagi organisasi. Dengan demikian lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam organisasi, seperti dikatakan oleh Bernandin & Rusell (1993:13) bahwa aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia secara umum mencakup: Rancangan organisasi, staffing; sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan atau compliance, manajemen performansi, pengembangan pekerja dan organisasi, komunikasi dan hubungan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONTRIBUSI PEMIKIRAN HUKUM NAHDLATUL ULAMA

Lembaga Bahtsul Masail ialah sebuah Lembaga yang berfungsi sebagai forum diskusi antara para ulama serta kaum intelektual guna membahas pe...