Menurut Hasibuan (2001:1), manajemen hanya merupakan alat
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik itu tujuan perusahaan, karyawan
maupun masyarakat. Meskipun demikian secara umum manajemen meliputi berbagai
bidang yang sangat luas, antara lain manajemen sumber daya manusia, manajemen
produksi, manajemen operasional, dan sebagainya. Manajemen sumber daya manusia
sebagai salah satu bidang manajemen lebih terfokus pada kajian tentang masalah
yang ber-hubungan dengan tenaga kerja manusia saja, di mana manajemen sumber
daya manusia hanya mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu
organisasi.
Hasibuan (2001:10) menjelaskan bahwa manajemen umber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Sedangkan Kiggundu dalam Gomes (2001:4) memberikan definisi manajemen
sumber daya manusia dalam perspektif makro sebagai pengembangan dan peman-faatan
personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan
tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional. Sedangkan
Suradinata (1996:15) secara singkat memberikan definisi manajemen sumber daya
manusia sebagai proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen ter-hadap daya
yang bersumber dari manusia. Dengan demikian penge-lolaan sumber daya manusia
haruslah diformulasikan dalam suatu kerangka manajerial organisasi, yang pada
dasarnya merupakan bagian dari fungsi manajemen, sebagaimana dikemukakan oleh
Dessler (1997:2) bahwa fungsi manajemen meliputi:
1.
Perencanaan: Menetapkan tujuan dan standar;
mengembangkan standar dan prosedur; mengembangkan rencana dan peramalan-peramalan
atau memproyeksi beberapa peristiwa di masa yang akan datang.
2.
Pengorganisasian: Memberikan setiap
bawahan suatu tugas khusus; membangun departemen; mendelegasikan wewenang
kepada bawahan; menetapkan saluran wewenang dan komuni-kasi; mengkomunikasikan
kerja bawahan.
3.
Penstafan: Memutuskan tipe atau jenis orang
yang akan di-pekerjakan; merekrut calon karyawan; mengevaluasi kinerja;
menyuluh karyawan; melatih dan mengembangkan karyawan.
4.
Pemimpinan: Membuat orang lain menyelesaikan
pekerjaan; mempertahankan semangat kerja; memotivasi bawahan.
5.
Pengendalian: Menetapkan standar seperti kuota
penjualan, standar mutu, atau tingkat produksi; melakukan pengecekan untuk
melihat bagaimana perbandingan antara kinerja aktual dengan standar ini;
mengambil tindakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan.
Di antara fungsi manajemen di atas, yang secara spesifik
mengelola sumber daya manusia adalah fungsi penstafan (staffing). Fungsi manajemen inilah yang mengatur praktek kebijakan
dan strategi pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi. Dengan demikian
tujuan dari staffing adalah
memperoleh, memaju-kan dan memanfaatkan tenaga kerja yang kompeten sedemikian
rupa sehingga tenaga kerja tersebut dapat mewujudkan tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar