Selasa, 12 Mei 2015

Konsep Perilaku



Hemphill dan Coon (dalam Yukl, 2006 : 5), mengatakan  bahwa  perilaku  adalah  aktivitas  untuk  mencapai  sasaran.  Myers  menjelaskan bahwa perilaku adalah sikap yang diekspresikan (Expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Kurt  Lewin  yang  dikutip  Sarwono  (2001:67) merumuskan  satu  model  hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi karakteristik individu (P) dan lingkungan (E), dengan rumus B = f (P,E). Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi  pula  dengan  faktor-faktor  lingkungan  dalam  menentukan  perilaku.
Faktor Lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar dari pada karakteristik individu.  Santosa, (2008 : 59) berpendapat bahwa perilaku merupakan interaksi atau berfungsinya  antara  motivasi  (m),  kemampuan  (k)  dan  persepsi  (p)  pada  diri seseorang. Dengan Rumus sebagai berikut : P = f (m, k, p). Perilaku atau aktivitas pada  individu  atau  organisma  tidak  timbul  dengan  sendirinya,  tetapi  sebagai akibat  dari  stimulus  yang  diterima  oleh  organisma  yang  bersangkutan  baik stimulus  internal  maupun  stimulus  eksternal.  Perilaku  individu  dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan.  Dalam  perspektif  psikologi,  perilaku  manusia  (human  behavior) dipandang  sebagai  reaksi  yang  dapat  bersifat  sederhana  maupun  bersifat kompleks. Berdasarkan  uraian mengenai  perilaku  di  atas, maka  dapat  diperoleh informasi bahwa perilaku adalah tindakan, reaksi, tanggapan dari setiap organisme sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. 
Membahas perilaku individu pegawai dalam organisasi, dapat diartikan dengan membahas perilaku manusia dalam organisasi, dan itu juga berarti perilaku organisasi. Menurut Thoha (2003: 33), perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan perilaku organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasi.
Tujuan praktisnya adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi.  Setiap individu dalam organisasi memiliki karakteristik, seperti: kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa  lalunya. Organisasi juga mempunyai beberapa karakteristik, seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian (reward system), sistem pengendalian, dan sebagainya. Jikalau karakteristik  individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi, maka akan terwujud perilaku individu dalam organisasi. Dengan demikian, perila-ku adalah fungsi dari interaksi antara sesama individu denganlingkungannya. Ancok (1995: 6) mengatakan bahwa perilaku adalah kegiatan yang sudah dilakukan, atau niat yang sudah direalisasikan dalam bentuk  tingkah laku yang tampak.
Menurut Suit dan Almasdi (1996: 16), perilaku pada dasarnya merupakan produk dari sikap mental atau realisasi dari setiap keputusan yang telah diambil oleh sikap mental orang yang bersangkutan.  Adapun sikap adalah gambaran kepribadian seseorang, yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Menurut Umar (2000: 25) sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap sesuatu objek atau gagasan. Sikap akan menempatkan seseorang ke dalam satu pikiran menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhi sesuatu tersebut. Dalam melahirkan sikap, dapat dilakukan dalam  bentuk ungkapan pemikiran atau tanggapan melalui pembicaraan (lisan) atau dalam bentuk tulisan, yang wujudnya dilahirkan dalam dua kondisi, yaitu sikap dualisme. Artinya, lain yang yang terkandung dalam pikiran atau nurani, lain pula yang dilahirkan sesuai dengan yang ada dalam pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONTRIBUSI PEMIKIRAN HUKUM NAHDLATUL ULAMA

Lembaga Bahtsul Masail ialah sebuah Lembaga yang berfungsi sebagai forum diskusi antara para ulama serta kaum intelektual guna membahas pe...