A.
Pengertian Kesehatan Organisasi
Kalau
kita mempelajari organisasi yang sehat dengan teliti, dapat ditemukan beberapa
hal umum yang cenderung membuat organisasi itu tetap sehat. Albercht (1985:23)
menunjukkan aspek-aspek penting seperti memiliki produk atau pelayanan yang
dibutuhkan orang, membuat atau menyerahkannya dengan baik, dan mendapat
penghasilan yang baik sebagai imbalannya, merupakan kondisi yang memperlihatkan
suatu organisasi yang sehat.
Organisasi
yang sehat menurut Albercht (1995:23-24) sifat-sifatnya dapat dikenali dalam
empat proses penting:
1.
Evaluasi,
yaitu suatu proses periodik dan sistematis untuk meninjau seluruh fungsi
organisasi;
2.
Penyesuaian,
yaitu proses perencanaan yang formal dan teratur, yang menghasilkan
keputusan-keputusan konkrit tentang organi-sasi dan perkembangannya serta
mengarah ke tindakan-tindakan konkrit yang ditugaskan pada individu tertentu,
bersama dengan hasil dan target waktu tertentu;
3.
Kaderisasi,
yaitu proses yang sistematis, relatif
formal dan umum untuk menemukan dan mengembangkan pemimpin-pemimpin masa
datang;
4.
Inovasi
kebijaksanaan yang disadari benar-benar, untuk
mendorong orang-orang disemua tingkatan organisasi agar menemukan cara-cara
baru dalam mencapai hasil-hasil yang tanggungjawabnya dibebankan oleh mana-jemen.
Keempat proses pada organisasi sehat ini sebagian
besar tergantung pada para manajer dan pada cara mereka mengelola. Kebanyakan
organisasi yang berhasil, memenuhi persyaratan ini, mereka memiliki proses yang
formal dan sangat teratur untuk evaluasi dan penyesuaian diri. Mereka
memanfaatkan sumber-sumber daya yang cukup untuk melatih dan mengembangkan
karya-wan,
juga memantapkan iklim organisasi, yang turut mengembangkan hal-hal baru,
pembaruan dan orientasi masa depan.
Keadaan kesehatan organisasi yang diurai-kan di atas, dicapai karena
tingkat pengelolaan profesional yang relatif tinggi. Akan sangat bermanfaat,
bila kita mempertimbangkan setiap sistem organisasi dengan menggunakan satu
atau beberapa segi penting yang menjelaskan kesehatan organisasi itu.
B.
Ukuran Kesehatan Organisasi
Untuk
mengukur sehatnya berbagai sistem organisasi seperti diuraikan di atas,
Albrecht (1995:67-123) mengemukan sejumlah variabel yang dapat dipergunakan
untuk menggambarkan sehatnya berbagai sistem tersebut. Ukuran pokok untuk menentukan
kesehatan organisasi dimaksud mencakup:
1.
Produktivitas individual dan
produktivitas kolektif;
2.
Kualitas kehidupan Kerja;
3.
Waktu Tanggapan;
4.
Kekuatan Manajemen.
Sehatnya
sistem teknik sebagai poros produksi utama suatu organisasi digambarkan dengan
sebuah variabel penting, yaitu produk-tivitas. Produktivitas menurut
Liliweri (1997:154) merupakan proses untuk meningkatkan dan mengembangkan
cara-cara, metode, teknik mengerjakan sesuatu agar dapat menghasilkan sesuatu
yang lebih bermutu dan berkualitas dan mempunyai nilai baru. Albrecht (1985:69)
mendefinisikan produktivitas sebagai: “ukuran dalam bentuk angka yang
menunjukkan hubungan antara nilai dari sesuatu yang dihasilkan oleh sistem
teknik dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkannya”.
Mulyadi
(1998:38) mengingatkan pada dasarnya produk merupakan satu bundel jasa yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pe-langgan. Berbagai atribut yang
melekat pada produk hanya akan menghasilkan nilai jika atribut tersebut
menghasilkan manfaat bagi pelanggan.
Ukuran
produktivitas oleh Albrecht (1985:72) dibagi ke dalam dua kategori besar; yaitu
ukuran kolektif dan ukuran individual. Produk-tivitas perorangan adalah
perbandingan masukan dengan hasil seorang, dengan mengingat situasi di mana dia
menguasai semua variabel yang ber-hubungan. Mengukur produktivitas perorangan hanya
berarti bila individu itu bisa berbuat sesuatu untuk mempertahankan tingkat
mutu yang baik. Produktivitas kolektif menyangkut ukuran yang lebih luas, yang
biasanya memperhitungkan komponen-komponen penting lainnya dari sistem teknik.
Sistem
sosial dalam organisasi menggambar-kan pandangan yang sangat berbeda tentang kegiatan
organisasi, dibandingkan dengan sistem teknik. Memahami sistem sosial
organisasi adalah memahami bagaimana manusia berfungsi sebagai makhluk yang
saling bertalian ketimbang sebagi unsur produksi. Ukuran utama sehatnya sistem
sosial adalah Kualitas Kehidupan Kerja.
Kualitas
kehidupan kerja mengacu pada keadaan menyenangkan tidaknya lingkungan pekerjaan
bagi orang-orang. Tujuan pokoknya adalah mengembangkan lingkungan kerja yang
sangat baik bagi orang-orang dan juga bagi produksi. Davis dan Newstrom
(1996:53) me-ngemukakan
kualitas kehidupan kerja merupakan langkah besar ke depan dengan beranjak dari
desain pekerjaan tradisional dari manajemen keilmuan.
Dengan
memperhatikan keinginan, ke-butuhan dan nilai-nilai karyawan secara per-orangan, kualitas kehidupan kerja
itu paling sedikit terdiri dari:
a.
Pekerjaan yang patut dikerjakan;
b.
Kondisi kerja yang memadai;
c.
Upah dan keuntungan yang memadai;
d.
Jaminan kerja;
e.
Supervisi yang cukup dengan perlakuan
yang positif;
f.
Umpan balik atas hasil pekerjaan
seseorang;
g.
Kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang;
h.
Kesempatan yang wajar untuk maju
ber-dasarkan
jasa;
i.
Iklim sosial yang positif; dan
j.
Keadilan dan perlakuan yang wajar
terhadap semua orang (Albrecht, 1985:81).
Semua
aspek-aspek di atas cukup nyata dalam sistem sosial yang dapat diukur, paling
tidak secara kualitatif. Kualitas kehidupan kerja dalam organisasi adalah
masalah persepsi para karyawan, bukan pendapat para manajer. Satu-satunya cara
untuk menemukan tingkat kualitas kehidupan kerja yang sedang berlangsung dalam
organisasi adalah dengan menemukan pendapat-nya itu.
Seperti
juga dengan sistem-sistem lain, kita harus memilih variabel utama untuk
mengukur sehatnya sistem administrasi. Ukuran yang sederhana diajukan oleh
Albrecht (1985:101) adalah waktu tanggap. Jika tujuan sistem administrasi
adalah membawa informasi secara mantap dari yang memiliki kepada yang
membutuhkan, maka sistem administrasi harus bisa melaksanakannya dengan dapat
dipercaya, akurat dan cepat.
Sistem
strategi menyangkut fungsi peng-arahan dari organisasi, yaitu para manajernya, hubungan
di antara
mereka dan cara-cara yang mereka gunakan untuk mengelola organisasi. Ukuran
pokok sistem strategi sebagai keseluruhan keterampilan para manajernya, karena
semua unsur sistem strategi tergantung pada mereka. Dengan demikian kita
beranggapan ukuran penting yang menentukan keseluruhan kesehatan organisasi
adalah kekuatan manajemen. Dalam menilai kekuatan manajemen, penting sekali
untuk mengikuti pedoman tertentu, untuk menghindar-kan timbulnya iklim ketegangan,
sikap membela diri atau kritik negatif. Albrecht (1985:117) menyarankan
perlunya mengembangkan skema penilaian yang cukup obyektif, berdasarkan pada
kemampuan pengelolaan yang dikenal dan diterima umum, dan kita dapat menilai
tingkat kemampuan para manajer secara perorangan dan secara kolektif.
Dalam
menilai efektivitas kelompok mana-jemen, sekurang-kurangnya ada enam faktor yang perlu
di-perhitungkan,
yaitu:
1)
Kepemimpinan tim oleh eksekutif
tertinggi;
2)
Semangat kelompok kalangan para
anggota;
3)
Proses menentukan tujuan dan
membuat rencana yang dapat diterapkan;
4)
Kerjasama fungsional antara
individu-individu sebagai pemimpin-pemimpin berbagai bagian organisasi;
5)
Proses pengambilan keputusan dan
pe-mecahan
masalah secara kolektif;
6)
Kemampuan untuk tindak lanjut
(Albrecht, 1985:122).
Aspek-aspek
kerjasama kelompok mana-jemen
yang efektif ini, sampai taraf tertentu berlaku pada hampir semua tingkatan
organisasi ke bawah sampai satuan kerja terkecil. Bersama-sama dengan kelompok
manajemen puncak, keluarga manajemen yang diperluas memainkan peranan penting
dalam membentuk efektivitas sistem strategi penilaian efektivitas kelompok
secara obyektif dan konstruktif akan berperan penting dalam pengembangan
organisasi.
Kekuatan
manajemen adalah sumber daya organisasi, seperti juga modal, pekerja-pekerja
yang terampil, serta perencanaan produksi yang efektif. Dengan memperlakukan
kekuatan mana-jemen
sebagai sumber daya yang dapat dinilai, kita membuka jalan bagi latihan dan
pengembangan yang konstruktif yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar