Rasulullah dalam rangka menyampaikan pendidikan kepada masyarakat terkadang dengan
ungkapan yang bersifat pemberian rangsangan (targhib) atau dengan
ungkapan-ungkapan yang bersifat ancaman (tarhib), kedua sifat ungkapan
ini dilakukan oleh Rasulullah semata-mata sebagai sebuah strategi, agar
pesan-pesan pendidikan dapat sampai kepada obyek pendidikan.
Beberapa bentuk dari targhib dan tarhib
yang dilakukan oleh Rasulullah antara lain adalah:
a. Bentuk-bentuk
Targhib (rangsangan)
1)
Rangsangan untuk mau menolong antar sesama
Hadits
riwayat Muslim dari Abu Qatadah; “Barangsiapa
yang ingin diselamatkan Allah dari kesulitan-kesulitan hari kiamat, maka hendaklah dia meringankan
beban orang yang susah, atau mengapus utangnya”.
2) Rangsangan agar mau selalu beribadah
Hadits riwayat Imam Ahmad, Muslim, Tirmizi, Nasa’i dan
Ibnu Majah dari Tsauban dan Abu Darda. “Hendaklah kamu banyak sujud kepada Allah, sebab tidaklah
kamu sujud satu kali sujud kepada Allah, kecuali Allah mengangkatmu satu
derajat dan menghapusnya dari kamu satu kesalahan”
3)
Rangsangan untuk bersikap sabar
Hadits
riwayat Imam Ahmad, Muslim, Tirmizi dari Abu Hurairah “Sederhanalah dan
berlaku luruslah, maka di dalam setiap musibah yang menimpa seseorang muslim
adalah kafarah (penebus dosa) sampai kepada sebuah petaka yang menimpanya atau
sebuah duri yang menusuknya”
4)
Rangsangan untuk beramal kebaikan
Hadits
riwayat Bukhari dari Ma’qal ibn Yassar ra. “Barang siapa menyingkirkan duri
dari jalan dituliskan kebaikan baginya dan barang siapa diterima daripadanya
suatu kebaikan niscaya dia masuk surga”
5) Rangsangan untuk selalu bekerja keras
Hadits
riwayat Imam Ahmad dan Thabrany dari Abu Darda ra. “Barang siapa menanam bibit tanaman (sekalipun) yang
tidak dimakan oleh manusia dan tidak pula oleh makhluk Allah melainkan Allah
menuliskan sedekah untuknya”
Dari beberapa ucapan Rasulullah di atas, sangat terlihat
usaha Rasulullah untuk dapat membangkitkan semangat berbuat kebaikan bagi
setiap manusia.
b. Bentuk-bentuk Tarhib
(ancaman)
1)
Ancaman bagi orang yang
sombong “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang
kecil dan tidak menghormati yang besar”
2)
Ancaman bagi orang yang
bersumpah palsu. Hadits riwayat
Imam Ahmad dari Ahnaf ibn Qais ra. “Sesungguhnya tidaklah seorang hamba atau
seorang laki-laki memotong (mengambil) harta orang lain dengan sumpahnya,
melainkan dia akan menemui Allah nanti pada hari yang dia menemuiNya dalam keadaan terpotong (cacat tubuhnya)”.
3)
Ancaman
bagi yang memfitnah. Hadits riwayat Buhari Muslim dari Hudzaifah
ra. “Tidak akan masuk sorga
seorang yang memfitnah (mengadu-adu)”
4)
Ancaman
bagi yang berlaku zalim. Hadits riwayat Abd ibn
Humaid dari Sa’id al-Khudri ra. “Wahai manusia, taqwalah kalian kepada Allah, demi Allah
tidaklah seorang mukmin berlaku zalim kepada mukmin yang lain, melainkan Allah
akan menyiksanya pada hari kiamat.
Ucapan-ucapan
Rasulullah di atas menggambarkan, betapa Rasulullah berusaha untuk menyampaikan
pesan-pesan pendidikan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan
ancaman. Metode dengan ancaman perlu dilakukan,
mengingat bahwa manusia memiliki tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Ada orang
yang sudah tersadarkan dan mau berbuat hanya dengan sebuah nasihat, tetapi ada
tipe orang yang tidak bisa tersadarkan dan tidak mau berbuat sesuatu kecuali
setelah ia memperoleh rangsangan (motivasi) atau memperoleh ancaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar