Kamis, 16 Februari 2012

Konsep Manajemen Pendidikan


Makna manajemen dengan fungsi-fungsinya merupakan sebuah proses pengaturan dan pemberdayaan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Dari konsep dan makna manajemen di atas, maka manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses manajerial yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan faktor pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan (pengawas sekolah/madrasah), pendidik (kepala sekolah/madrasah/guru), peserta didik, alat, sarana/prasarana, dan tujuan pendidikan. Gaffar dalam Mulyasa (2002: 19-20) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah proses kerja sama yang sistematik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan baik yang berdimensi jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Sebagai bahan rujukan dari apa  yang dikemukakan tersebut, dapat dilihat  dari hasil penelitian Katz terhadap para manajer selama awal tahun 1970-an sebagaimana yang dikutip oleh Robbins dan Coulter (1999: 15-16), para manajer (termasuk kepala sekolah/madrasah tentunya) membutuhkan tiga keterampilan hakiki:
1.   Keterampilan Teknis, keahlian ini mencakup keahlian dalam bidang khusus tertentu, misalnya bidang pendidikan dan manajemen bagi kepala sekolah/madrasah.
2.   Keterampilan Manusiawi, keterampilan ini merupakan kemampuan untuk bekerja sama dengan baik dengan  orang lain baik secara perorangan maupun dalam sebuah kelompok. Keterampilan ini sangat penting karena kepala sekolah/madrasah langsung berurusan dengan orang-orang.
3.   Keterampilan Konseptual, yaitu kemampuan berpikir dan menggagas keadaan-keadaan abstrak.

Kemampuan manajemen merupakan suatu keterampilan yang bukan hanya bersifat teoritis tetapi sekaligus bersifat praktis karena seorang kepala sekolah/madrasah harus menghadapi suatu situasi yang nyata di tempat ia bekerja.
Sekolah/madrasah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum sebagaimana yang dikutip oleh Sagala (2005: 77) adalah suatu masyarakat kecil (mini society) yang menjadi wahana pengembangan siswa, bukan sebuah birokrasi yang sarat dengan beban-beban administrasi. Sehubungan dengan hal ini, Sagala (2005: 77) juga mengaitkannya dengan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dipandangnya merupakan strategi untuk mencapai manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
Strategi pelaksanaan MBS di atas menerapkan dasar-dasar manajemen dan perencanaan strategik, sehingga setiap sekolah akan menjadi pusat keunggulan dan mampu secara terus-menerus meningkatkan mutu pendidikannya. Inti dari paradigma Manajemen Berbasis Sekolah tersebut adalah pengelolaan sekolah berdasarkan kekhasan, sumber daya yang dimiliki, dan kebutuhan sekolah ini menjamin adanya keberagaman dalam pengelolaan sekolah, walaupun harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional.
Dalam konteks manajemen pendidikan, yang dibatasi pada manajemen sumber daya manusianya, penulis akan menggunakan dua teori utama (grand theory) pada aspek pengembangan personil pendidikan dan dua teori utama pada aspek manajemen strategik berikut konsep-konsep dasar dan kajiannya sebagai sumber untuk membangun pendirian penulis untuk memotret fakta-fakta di lapangan sebagai temuan-temuan penelitian hasil analisis data sekaligus menafsirkan dan membahasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONTRIBUSI PEMIKIRAN HUKUM NAHDLATUL ULAMA

Lembaga Bahtsul Masail ialah sebuah Lembaga yang berfungsi sebagai forum diskusi antara para ulama serta kaum intelektual guna membahas pe...