1.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat
fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan
dengan sesamanya diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak Adam dan Hawa. Sifat
manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk memenuhi hasrat orang lain,
merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui
lambang-lambang, isyarat, kemudian disususul dengan kemampuan untukmemberi arti
setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Peristiwa komunikasi pasti dilaksanakan oleh manusia
karena itu pembicaraan tentang komunikasi sangat luas hampir tak ada batasnya,
oleh karenanya batas-batas yang mampu menunjukkan kekhususan komunikasi sebagai
suatu disipln ilmu dapat dipelajari. Effendy (Liliweri, 1997: 6) menampilkan
ruang lingkup ilmu publistik/ ilmu komunikasi atas unsur-unsur: bentuk, sifat,
metode, teknik, fungsi, tujuan, model, lapangan dan sistem.
Komuniaksi merupakan suatu tingkah laku, perbuatan
atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang, yang mengandung arti
atau makna atau perbuatan-perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi
dari seseorang kepada orang lainnya, atau lebih jelasnya suatu pemindahan atau
penyampaian informasi mengenai pikiran dan perasaan-perasaan. Jikalau ingin
memaparkan pengertian komunikasi ada begitu banyak defenisi yang diberikan oleh
para ahli hal ini disebabkan begitu banyak sarjana tertarik mempelajari
komunikasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian komunikasi:
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis
yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Commucio
yang artinya membagi (Cangara, 2007:18).
Menurut Everett M. Rogers (Cangara, 2007: 20)
seorang pakar Sosiolog Pedesaan Amerika mengungkapkan defenisi komunikasi
adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba
pada saling pengertian yang mendalam.
Menurut Carl I. Hovland (Purba, 2006: 29-30),
seorang sarjana psikologi menyebutkan ilmu komunikasi adalah: ”Suatu usaha yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas azas-azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk
pendapat dan sikap.” Sedangkan mengenai komunikasi sendiri, dirumuskan
sebagai proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang
(biasanya lambing-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku
orang lain (komunikate).
2.
Unsur-Unsur
Komunikasi
Ketika seseorang menyampaikan pesan kepada orang
lain dengan tujuan tertentu unsur-unsur komunikasi seperti: sumber, pesan,
media, penerima dan efek telah tercakup didalamnya artinya komunikasi hanya
bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber-sumber tersebut (Cangara, 2007:
22).
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya
unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi antara lain: Aristoteles
ahli filsafat kuno dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2007: 22), menyebut
bahwa proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukung yaitu: siapa yang
berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Claude E. Shannon
dan Waren Weaver (Cangara, 2007: 23) menyatakan bahwa ada lima unsur yang
mendukung terjadinya proses komunikasi yaitu: pengirim, transmitter, signal,
penerima, dan tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar